Percakapan yang Takkan Terlupakan

January 08, 2015



 
Pernah nonton A Moment to Remember?

“Hmm, film Asia yang jadi box office di zamannya? Yang ceritanya tentang seorang istri pengidap Alzheimer lalu lupa kepada suaminya?”
 
Bingo!

“Giliranku. Kamu pasti enggak tahu romcom 50 First Dates?”

Ah, tentang hilang ingatan. Meski belum nonton, sekilas aku tahu. Hampir sama kan plotnya seperti film yang kusebut tadi?

“Plot?”

Iya, alur cerita untuk menggambarkan awal pertemuan hingga ending. Ada beberapa check point: klimaks 1, klimaks 2, serta yang lain. Asalkan tidak anti-klimaks saja akhirnya.

“Ah, kamu teoritis banget. Tak perlu dijelaskan sedetil itu.”

Yap, rasanya sia-sia. Kamu pasti enggak akan ingat apa uraianku soal ‘plot’ tadi. Kamu kan suka lupa.

“Enak saja, aku tak sepelupa itu! Kamu saja yang daya ingatnya seperti gajah.”

Buktinya?

“Aku ingat beberapa hal, mungkin juga banyak. Sesuatu yang penting buat diingat.”

Apa saja?

“Aku hapal password akun ATM dan e-mail pribadiku, expired date di SIM C-ku sehingga kapan waktu yang tepat untuk memperpanjangnya, dan hmm... juga tanggal lahirmu.”

Kalau Perang Dunia II terjadi?

“Tuh, kan, mulai nyebelin.”

Nah, katanya enggak pelupa.

“Ya bukan ngapalin sejarah juga. Pokoknya aku ingat apa-apa yang penting.”

Boleh aku minta sesuatu? Ini serius.

“Apa?”

Kalau nanti, atau suatu saat di masa depan aku hilang ingatan, entah karena apa sebabnya, tolong beritahu bahwa aku pernah menjadikanmu ‘the one’ yang terpenting dalam hidup, di atas yang lain.

Dia terdiam, untuk kemudian tersenyum tipis. Tak perlu dia menjelaskan, aku tahu benar apa makna di balik senyumnya.
(IPM)

Bandung, Januari 2015

#Ilustrasi diunduh dari sini

Followers